Selasa, 01 Desember 2009

Prolog Sejarah Sastra Tinta

Dunia tampak buram tanpa kehadiran sastra. Dengan keindahan dan kedalaman misi yang disampaikan tampaknya sastra masih tetap menjadi pilihan netral dan bebas dari keberpihakan. Untaian kata-kata dalam sastra adalah satu dari sekian media komunikasi yang cukup efektif menyampaikan pesan moral, mendaratkan kritikan, meluapkan emosi jiwa, pun sekadar melepaskan sejenak gejolak dan masalah hidup. Inilah salah satu bentuk keunikan sastra di tengah-tengah keberadaan umat manusia. Sastra adalah ungkapan dalam serentetan kata-kata penuh makna. Sastra adalah nafas kehidupan yang dimuntahkan dalam kalimat-kalimat cerdas, kreatif, dan imajinatif meski tidak secara langsung menegaskan maksud yang tersirat.
Jalaluddin el-Rumi, Kahlil Gibran, J.K Rowling, Dan Brown, Chairil Anwar, Taufik Ismail, HB Jassin, Hamka, Habiburrahman el-Shirazy, Mira W, Asma Nadia adalah sedikit dari sederetan di antara nama yang menokoh dan mendunia di tengah-tengah masyarakat dunia dan Indonesia hanya karena sedikit sentuhan imajinasi dan goresan tinta-tinta di atas kertas putih. Sejarah bukan akan mencatat mereka dalam ribuan nama pahlawan peperangan, bukan pula akan mencatatnya dalam ribuan nama orang terkaya di dunia. Tapi dengan goresan tintanya, kelak mereka akan menjadi ribuan bahkan jutaan prasasti dalam keabadian karya-karyany.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Ciputat yang telah berusia 42 tahun tampaknya banyak memiliki talenta-talenta muda dalam ranah kreasi dan ekspresi tulis-menulis sastra. Dan dalam usianya yang telah matang itu, IMM Cabang Ciputat belum memiliki payung khusus yang menaungi dan mengapresiasi kegemaran tulis-menulis dari para kader, talenta muda ikatan, maupun mahasiswa lainnya secara umum.
Maka berawal dari kebutuhan dan ke-gerah-an jiwa seni dalam diri sekumpulan penggiat sastra lintas fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kami berani mengambil langkah bijak untuk merumuskan dan memelopori berdirinya sebuah lembaga satelit independen yang fokus mewadahi talenta muda dalam oase kehausan akan dunia tulis-menulis sastra. Maka dari itu, pada tanggal 25 September 2007 Masehi bertepatan dengan 13 Ramadhan 1428 Hijriyah dibentuklah lembaga sastra yang diberi nama Tinta. Harapan kami, dibentuk dan didirikannya Lembaga Sastra Tinta ini dapat menghadirkan jiwa-jiwa kreatif, imajinatif, yang penuh nilai seni. Sehingga pada akhirnya nanti Lembaga Sastra Tinta ini akan lebih dikenal dan disegani tidak hanya pada level kampus tetapi juga nasional melalui karya-karya monumental yang dihasilkan.
Akhirnya dengan motto perjuangan "Fastabiqul Khairat", kami mengajak kepada segenap mahasiswa dan insan kreatif yang ingin berekspresi dan berkreasi lewat karya-karya tulis sastranya untuk turut serta bergabung bersama kami di Lembaga Sastra Tinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar