Sabtu, 27 Februari 2010
Seperti Rinduku (Puisi)
Seperti sediakala...
Malam mengayuh gelap benamkan safak merah
Menata waktu berdetak berlalu
Menanti kejora bintang bertaburan
Menulis sajak seulas senyuman
Seperti malam ini...
Sepenggal rindu meratap sayu
Dalam hening debar jantungku
Bersandar jiwa di tepian bait syahdu
Seperti terjaga...
Kirana cinta mengusik rasa
Mendekap bayangmu dalam pinta
Sejenak tawa hadirlah jenaka
Seperti rembulan...
Berpijar elok melukis kelabu
Temani kalbu lewati rindu
{Penyair Cinta : Ciledug, 27 Februari 2010}
Malam mengayuh gelap benamkan safak merah
Menata waktu berdetak berlalu
Menanti kejora bintang bertaburan
Menulis sajak seulas senyuman
Seperti malam ini...
Sepenggal rindu meratap sayu
Dalam hening debar jantungku
Bersandar jiwa di tepian bait syahdu
Seperti terjaga...
Kirana cinta mengusik rasa
Mendekap bayangmu dalam pinta
Sejenak tawa hadirlah jenaka
Seperti rembulan...
Berpijar elok melukis kelabu
Temani kalbu lewati rindu
{Penyair Cinta : Ciledug, 27 Februari 2010}
Senin, 22 Februari 2010
Menjemput Mimpi (Puisi)
Berlarilah dengan langkahmu
Sekencang badai menyapu lautan
Damaikan ombak ke tepian pantai
Dan nikmatilah langit sore menyeka peluhmu
Terbanglah dengan sayapmu
Setinggi malaikat mengibas awan turunkan hujan
Hadirkan pelangi melengkung indah
Dan tersenyumlah bunga-bunga menata elok dunia
Berjalanlah dengan doamu
Seluas harapan menuju cita-cita
Redakan gemuruh angkuh dunia
Membwa kabar menjemput fajar
Dan biarkan bintang-bintang bertaburan
Dalam genggaman mimpi-mimpimu
{Penyair Cinta : 22 Februari 2010}
Sekencang badai menyapu lautan
Damaikan ombak ke tepian pantai
Dan nikmatilah langit sore menyeka peluhmu
Terbanglah dengan sayapmu
Setinggi malaikat mengibas awan turunkan hujan
Hadirkan pelangi melengkung indah
Dan tersenyumlah bunga-bunga menata elok dunia
Berjalanlah dengan doamu
Seluas harapan menuju cita-cita
Redakan gemuruh angkuh dunia
Membwa kabar menjemput fajar
Dan biarkan bintang-bintang bertaburan
Dalam genggaman mimpi-mimpimu
{Penyair Cinta : 22 Februari 2010}
Minggu, 21 Februari 2010
Rindu Keluarga (Puisi)
Seiring senja merangkak malu
Menutup sore selimutkan malam
Selembut jantungku berdegup damai
Nikmati hiruk bising jalanan
Seiring jiwa membeku rindu
Mengendapi ruang harap temu
Dalam seringai canda jenaka
Membunuh sejenak jengah di sana
Di pelukan hangat keluarga tercinta
Melukis arti rasa bahagia
Sampai tiba kulerai waktu
Berjumpa pagi dicumbu mentari
{Penyair Cinta : 21 Februari 2010}
Menutup sore selimutkan malam
Selembut jantungku berdegup damai
Nikmati hiruk bising jalanan
Seiring jiwa membeku rindu
Mengendapi ruang harap temu
Dalam seringai canda jenaka
Membunuh sejenak jengah di sana
Di pelukan hangat keluarga tercinta
Melukis arti rasa bahagia
Sampai tiba kulerai waktu
Berjumpa pagi dicumbu mentari
{Penyair Cinta : 21 Februari 2010}
Rabu, 17 Februari 2010
Sebelum Mentari Tiba (Puisi)
Berdirinya raja malam,
serta tak adanya canda tawa dan suara
seperti kehidupan di pagi tadi,
membuat semakin kencang
panah jam dinding yang usang itu berdetak "krek, krek, krek..."
aku harus tidur,
dan dibangunkan oleh detak jam itu lagi
saat ku membuka mata
dan melihat indahnya dunia sebelum mentari pagi mendahuluiku,
semoga hari esok
lebih baik dari hari ini dan hari kemarin . . amien
(Oleh : Diidiie Hardianie Midie, 17 Februari 2010)
serta tak adanya canda tawa dan suara
seperti kehidupan di pagi tadi,
membuat semakin kencang
panah jam dinding yang usang itu berdetak "krek, krek, krek..."
aku harus tidur,
dan dibangunkan oleh detak jam itu lagi
saat ku membuka mata
dan melihat indahnya dunia sebelum mentari pagi mendahuluiku,
semoga hari esok
lebih baik dari hari ini dan hari kemarin . . amien
(Oleh : Diidiie Hardianie Midie, 17 Februari 2010)
Jumat, 12 Februari 2010
Beri Pijar-Mu (Puisi)
Seraut wajah mentari pagi
Menuntun langkah menuju mimpi
Menapak bumi gemuruh tersaji
Bawa aku dengan ilham-Mu
Separuh usia untuk berlalu
Tinggalkan nista ruang kelabu
Taburkan taubat mengendap di nafasku
Beri pijar-Mu dalam cahaya
Sebelum ajal mencuri nyawa
Agar lisan tak lelah berdoa
Ampunkan jiwa dari dosa
Beri jalan-Mu dalam gelap
Sebelum neraka membelaiku lahap
Agar sukma tak henti mendekap
Menuju istana surga-Mu kuberharap
{Penyair Cinta : 12 Februari 2010}
Menuntun langkah menuju mimpi
Menapak bumi gemuruh tersaji
Bawa aku dengan ilham-Mu
Separuh usia untuk berlalu
Tinggalkan nista ruang kelabu
Taburkan taubat mengendap di nafasku
Beri pijar-Mu dalam cahaya
Sebelum ajal mencuri nyawa
Agar lisan tak lelah berdoa
Ampunkan jiwa dari dosa
Beri jalan-Mu dalam gelap
Sebelum neraka membelaiku lahap
Agar sukma tak henti mendekap
Menuju istana surga-Mu kuberharap
{Penyair Cinta : 12 Februari 2010}
Senin, 08 Februari 2010
Selamat Pagi Cinta (Puisi)
Selamat pagi dunia
Semoga nanti kita masih bertemu di sana
Di bawah elok kidung senja
Beri aku kekuatan cintamu
Agar aku lupa warna kelabu
Seperti manis senyum di bibirmu
Berdegup riang detak jantungku
Selamat pagi mentari
Semoga hangat masih kudapati
Di taman harum bunga melati
Agar aku tak sendiri
Melawan takdir yang selalu memaki
{Penyair Cinta : 8 Februari 2010}
Semoga nanti kita masih bertemu di sana
Di bawah elok kidung senja
Beri aku kekuatan cintamu
Agar aku lupa warna kelabu
Seperti manis senyum di bibirmu
Berdegup riang detak jantungku
Selamat pagi mentari
Semoga hangat masih kudapati
Di taman harum bunga melati
Agar aku tak sendiri
Melawan takdir yang selalu memaki
{Penyair Cinta : 8 Februari 2010}
Sabtu, 06 Februari 2010
Hingga Ragaku Bebas (Puisi)
Letih jiwa merangkai pinta
Segenap bahasa mengukir doa
Untuk Kau tiupkan makna di sana
Selembut kasih mungkin tersisa
Tak banyak harap detak nadi
Meski selalu ada sunyi
Degupnya menikam
Tinggalkan aku dalam kelam
Sebait cerita sedalam doa
Seikhlas kalbuku jalani titah-Nya
Hingga raga ini bebas
Terjauh dari api-Mu yang panas
{Penyair Cinta : 06 Februari 2010}
Jumat, 05 Februari 2010
Meski Setapak (Puisi)
Seindah Tinta mengukir sajak
Tatap langkah meski setapak
Menata hidup kian sesak
Jadi insan hidup nan bijak
Seirama sore menutup senja
Tinggalkan khilaf merengkuh ridha-Nya
Beri nafas sisa usia
Berbuat bijak sebelum ajal menyapa
Tuhanku tak pernah ingkar
Di balik gelap Kau beri pijar
Menuntun langkah dalam tegar
Menuju surga jiwa-jiwa penuh sabar
{Penyair Cinta : 05 Februari 2010}
Rabu, 03 Februari 2010
Sedalam Rindu (Puisi)
Malam ini kunikmati langit tak berbintang
Hanya kilatan petir tak jadi gelepar
Mungkin rembulan enggan bersinar
Menutup malu tatapan nanar
Malaikat cinta hadirlah sejenak
Tuntun aku lewati sesak
Sedalam rindu kutulis dalam sajak
Seirama kelabu pergi berarak
Agar tak jengah kupandangi kelak
Anugerah Tuhanku yang Maha Bijak
{Penyair Cinta : 03 Februari 2010}
Mendekap Lamunan (Puisi)
Bersandar di tepi pijar
Lagukan cinta hiasi redup kamar
Uraikan kisah sepenggal kabar
Beri kalbu sedikit sabar
Mendekap lamunan dalam tegar
Serapuh raga menerjang waktu
Hanya bisu menyatu rindu
Sudikah untuk kau beri kecupan
Buang sejenak arti kesendirian
Agar tak lagi kunikmati senyuman
Mengukir sajak dalam penantian
{Penyair Cinta : 03 Februari 2010}
Selasa, 02 Februari 2010
Dengan Maaf-Mu (Puisi)
Mendung pagi hadirkan sepi
Sehitam angkasa pucat pasi
Adakah jiwa mulai sndiri
Sulit kutemui lengkung pelangi
Sedalam harap kudengar takbir
Hapus sejenak tirai tabir
Agar selalu qalbu berdzikir
Seindah nyanyian ombak pesisir
Sambut jiwa dengan maaf-Mu
Seluas ampunan hapus khilafku
Untuk menjadi insan terbaik-Mu
(Penyair Cinta : 02 Februari 2010)
Senin, 01 Februari 2010
Sajak-Sajak David Krisna Alka (Episode III)
Jakarta Lagi
gemuruh petir tiada henti
deru mesin tak letih
malam aku pulang
pagi aku pergi
tajam nian mata gergaji
mencari kaya menyiksa diri
menjadi miskin mengecap buih
2008
Dilema
Kakiku tanpa langkah
Tanganku tanpa kerja
Separuh siang hinggap lelah
Separuh malam tiba kantuk
Hangat peluk Bunda
Negeri dihunjam bencana
Lembut kecup Ayah
Memberi harap untuk melangkah
Cipulir, 06 Mei 2007
gemuruh petir tiada henti
deru mesin tak letih
malam aku pulang
pagi aku pergi
tajam nian mata gergaji
mencari kaya menyiksa diri
menjadi miskin mengecap buih
2008
Dilema
Kakiku tanpa langkah
Tanganku tanpa kerja
Separuh siang hinggap lelah
Separuh malam tiba kantuk
Hangat peluk Bunda
Negeri dihunjam bencana
Lembut kecup Ayah
Memberi harap untuk melangkah
Cipulir, 06 Mei 2007
Biografi Tokoh Sastra Dunia (William Shakespeare)
Dramawan dan penyair besar Inggris William Shakespeare dilahirkan tahun 1564 di Stratford-on-Avon, Inggris. Tampaknya dia peroleh pendidikan dasar yang lumayan tetapi tak sampai injak perguruan tinggi. Shakespeare kawin di umur delapan belas (istrinya umur dua puluh enam), beranak tiga sebelum umurnya mencapai dua puluh satu.
Beberapa tahun kemudian, dia pergi ke London, menjadi anak panggung dan penulis drama. Tatkala usianya mencapai tiga puluh Shakespeare sudah menunjukkan keberhasilan. Dan tatkala umurnya menginjak tiga puluh empat, dia sudah jadi orang berduit dan dianggap penulis drama Inggris terkemuka. Sepuluh tahun kemudian, dia sudah membuahkan karya-karya besar seperti Julius Caesar, Hamlet, Othello, Macbeth dan King Lear.
Dalam jangka waktu dua puluh tahun yang punya makna khusus Shakespeare tinggal di London itu, istrinya tetap tinggal di Stratford. Shakespeare mati di tahun 1616 pada sekitar ulangtahunnya yang ke-52. Dia tidak punya keturunan yang hidup.
Ada 38 drama terkenal ciptaan Shakespeare termasuk beberapa drama kecil yang mungkin digarap bersama orang lain. Selain itu, dia menulis sejumlah 154 sonata dan 3 atau 4 sajak-sajak panjang.Ditilik dari kegeniusan Shakespeare, hasilnya dan kemasyhurannya yang memang sudah sewajarnya, mungkin timbul kesan aneh apa sebab namanya tidak ditempatkan di urutan lebih atas dalam daftar buku ini. Saya menempatkan Shakespeare begitu rendah bukan lantaran saya tidak menghargai daya hasil seninya, tetapi semata-mata karena saya yakin bahwa pada umumnya kesusasteraan atau tokoh-tokoh seniman tidaklah punya pengaruh besar dalam sejarah.
Kegiatan pemuka-pemuka agama, ilmuwan, politikus, para penyelidik, filosof, para pecipta lebih sering berpengaruh terhadap pelbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya, kemajuan ilmu punya pengaruh besar terhadap peri kehidupan ekonomi dan politik, dan juga berpengaruh terhadap kepercayaan agama, sifat filosofis dan perkembangan seni.
Tetapi, seorang pelukis masyhur, kendati dia punya pengaruh besar terhadap pelukis lain, tidaklah punya pengaruh apa-apa terhadap perkembangan musik dan kesusasteraan, konon pula terhadap ilmu pengetahuan, atau bidang penyelidikan. Hal serupa berlaku pula untuk bidang-bidang sajak, drama dan musik. Walhasil, secara umum bisalah dibilang, pengaruh seniman itu cuma menyentuh bidang seni, bahkan terbatas pada bagian-bagian seni tertentu. Oleh sebab itu, tak ada tokoh kesusasteraan, musik atau seni lain yang diletakkan di atas urutan No. 30, malahan hanya sedikit sekali yang ditampilkan dalam buku ini.
Kalau demikian halnya, mengapa masih ada juga seniman yang termasuk daftar? Jawabnya ialah, kesenangan terhadap seni merupakan bagian langsung (meski tidak selalu merupakan bagian pokok) dalam kehidupan individu. Dengan kata lain, seseorang bisa menyediakan sebagian dari waktunya mendengarkan musik, sebagian membaca buku, sebagian memandang lukisan dan sebagainya. Bahkan apabila waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan musik tak punya pengaruh terhadap kegiatan kita lainnya (ini tentu saja sesuatu yang dilebih-lebihkan) toh waktu itu tetap merupakan hal yang penting dalam hidup kita.
Tentu saja pribadi seorang seniman bisa saja punya pengaruh terhadap kehidupan kita lebih dari sekedar waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan musik, membaca buku atau menikmati hasil karya mereka. Ini lantaran karyanya telah mempengaruhi begitu rupa baiknya karya seniman lain yang hasilnya kita senangi.
Dalam beberapa hal, kerja artistik sedikit banyak punya makna filosofis yang dapat mempengaruhi sikap kita dalam bidang masalah lain. Ini tentu saja terjadi lebih kerap dalam hal yang berkaitan dengan kesusasteraan ketimbang dengan musik atau lukisan. Misalnya, dalam Romeo and Juliet (Act III, scene 1) Shakespeare menulis ucapan sang pangeran "Mercy but murders, pardoning those that kill," jelas menyuguhkan suatu ide (lepas orang terima atau tidak) yang punya makna filosofis dan lebih punya pengaruh politis ketimbang, katakanlah, memandang lukisan "Mona Lisa."
Kelihatannya tak ragu lagi Shakespeare mengungguli semua tokoh-tokoh sastra. Relatif, sedikit sekali sekarang ini orang baca karya Chaucer, Virgil atau bahkan Homer, kecuali jika karya mereka itu jadi ketentuan bacaan sekolah. Tetapi, pementasan sebuah karya Shakespeare pastilah dapat sambutan. Kelebihan Shakespeare dalam hal perangkuman bait-bait betul-betul tak tertandingkan dan kalimat-kalimatnya sering dikutip, bahkan oleh orang yang tak pernah barang sekali pun melihat atau membaca dramanya. Lebih dari itu, nyata benar betapa ketenarannya bukanlah sekedar sepintas lintas. Karyanya menyuguhkan kebahagian kepada pembacanya dan penontonnya selama hampir empat abad. Karena karya-karya itu sudah mantap teruji jaman, adalah pantas menganggap bahwa karya Shakespeare akan terus tenar berabad-abad mendatang.
Dalam hal menentukan arti penting Shakespeare orang harus memperhitungkan andaikata dia tak pernah hidup di dunia, drama-dramanya tak akan pernah ditulis orang samasekali. Tentu saja, sampai batas tertentu, pernyataan serupa dapat diberikan kepada tiap tokoh artis atau sastra. Namun, faktor itu tampaknya tidak begitu punya arti penting khusus dalam penilaian terhadap bobot pengaruh yang ada pada seniman-seniman ukuran kecil.
Kendati Shakespeare menulis dalam bahasa Inggris, dia betul-betul tokoh yang dikenal seseluruh dunia. Jika bukannya suatu bahasa yang teramat universal, bahasa Inggris adalah paling mendekati ukuran itu ketimbang bahasa-bahasa lain yang pernah ada. Lagi pula, karya Shakespeare sudah diterjemahkan secara luas dan karyanya dibaca dan dipentaskan di pelbagai negeri.
Ada tentu saja beberapa penulis tenar yang karyanya dikecam oleh kritikus-kritikus seni. Tidaklah demikian halnya pada Shakespeare yang karyanya dihargai tanpa cadangan oleh para ahli sastra. Generasi-generasi penulis drama mempelajari karyanya dan mencoba meniru sebaik atau mengunggulinya. Gabungan antara pengaruh yang amat besar terhadap para pengarang dan ketenaran yang tak berkeputusan di kalangan masyarakatlah yang menempatkan Shakespeare di urutan cukup tinggi dalam daftar buku ini.
William Shakespeare 1564-1616
Diambil dari:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, oleh Michael H. Hart, 1978
Dalam Pelukan Cinta (Puisi)
Jiwaku hampa
Seperti udara menjaga setia
Namun tak cukup kubagi dengannya
Jiwaku resah
Seperti embun dicumbu daun basah
Namun hadirnya hanya jadi sepenggal kisah
Ruang hati lama brbisik
Berbagi rindu hujan rintik
Adakah harap mulai terusik
Mawar cinta ingin kupetik
Seperti hasrat merona jingga
Beri aku sedikit asa
Merangkai harap temu di sana
Dalam pelukan seindah cinta
Agar tak lagi kalbu melangut
Menatap bintang di samar kabut
Hingga tiba saat kusambut
Sehangat pelukan kasihmu terpaut
{Penyair Cinta : 1 Februari 2010}
Langganan:
Postingan (Atom)