Mulutku terjejali manis-manis kurma
melonjak bola mata saat menelannya
Nikmatnya duniawi membuat aku terbata-bata
mencerna ucapan Rasulullah
Badar menawarkan kebahagiaan abadi melebihi manisnya kurma
“Wahai Rasulullah! Benarkah yang kau maksud itu surga yang luasnya seluas langit dan bumi?”
Rasulullah menjawab, “Benar”
Apakah aku termasuk di dalamnya
Aku akan berani menggadaikan nyawa di jalan Allah bersamamu
Mengapa tidak ada isyarat darinya
“Bakh-bakh”
“Maa yahmiluka ‘ala qauli bakh-bakh?”
“Tidak ada apa-apa ya Rasulullah, kecuali aku ingin menjadi penghuninya”
“Sesungguhnya engkau termasuk penghuninya”
Seketika aku lempar manis-manis kurma dari mulut dan merogoh sisanya ke dalam tenggorokan
Menghunus tempaan besi mengkilat di bawah terik matahari
Song-song perniagaan denganNya
*kutipan percakapan antara Rasulullah saw dengan Umair bin al-Humam al-Anshary dalam hadits riwayat Muslim. Lihat Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah hal 18-19.
Oleh : Farah Pramudita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar