Sebesar zarah pun akan diperhitungkan
atas kematian para guru kami
Kau pisahkan persaudaraan kami
Kau cekat anak-anak kami untuk sampai muara
Gemuruh darah bergolak di bawah kulit
yang terbakar api peperangan
Tetap bisa kami dekap panji Islam
meski kau tebas tangan kami
Betapa jauh kemenagan yang kau dapat
dibanding janji kenikmatan syahid yang kami rasakan
Berkhayal jika kau dapat menumbangkan ghirah kami
di ujung senja saat itu
Mencacah bentengnya menjadi makanan belatung
Mematahkan tulang Habsbrug
menjadi ranting tua tak berdaya
Dan Uskup-uskup itu akan direndam bara kelicikan
Hingga kaku terdiam
diantara berjuta getaran jerit derita kaumnya
Lepanto, lihatlah!
tidak berkurang pasukan kami karena kemenanganmu
Waktu tidak akan dapat memenjarakan langkah kami berderap menuju pembalasan yang diizinkan Allah
Oleh : Farah Pramudita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar