Sabtu, 14 Mei 2011

Mengetuk Nurani (Puisi)

Mentariku Berang
Menyengat jagad tak henti meradang
Pagi teramat terang
Sore tak surut benderang


Bumiku Marah
Menghukum dosa manusia serakah
Sedikit isyarat Tuhan yang Pemurah
Stop sakiti bumi dengan tangan-tangan sampah


Bumiku Murka
Jengah telan getir nelangsa dunia
Dibajak nafsu perut dan kuasa
Ikuti setan berbisik manja


Hutan tak lagi hijau perkasa
Udara tak lagi sejuk menembus raga
Semoga Tuhan tak pernah lupa
Mengetuk nurani hamba-hamba-Nya



Oleh : Sang Penyair

Tidak ada komentar:

Posting Komentar