Korupsi, Korupsi, dan Korupsi
Jangkiti urat nadi negeri misteri
Tak tau siapa kawan, siapa lawan
Tak kenal siapa pahlawan, siapa keladi
Membusuk ditelan obral manis janji
Entah siapa harus dipuji
Entah siapa harus maki
Sudahlah, tak penting untuk dicari
Semua hanya dagelan politik banci
Pekat, Hitam, dan Abu-abu
Rasa-rasanya Koruptor semakin tak tau malu
Unjuk gigi di ketiak hukum nan kemayu
Menyulut pitam amarah rakyatmu
Bakar diripun murah tersaji pilu
Teriakkan serapah korupsi penggal harga mati
Sebelum urat sabar hancurkan dinding tirani
Lawan, Pancung, dan Hancurkan
Sepertinya bui tak lagi menakutkan
Bagi koruptor atau segelintir penikmat jabatan
Sekadar suap cukuplah ringankan hukuman
Rekening gendut semakin tak karuan
Dibagi rata lirikan mata, senilai proyek muluskan jalan
Oleh : Sang Penyair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar