Rintihan qolbu menyayat perih
jiwa terombang-ambing dalam gamang lautan kebimbangan
raga tercabik memekik menyelam dunia kelam
khalayan terbang merasuk hawa kekejian
bergelut mesra merengguk kenikmatan berbau kedurhakaan
Keroposnya waktu berlalu
seakan menerjang paksa menyeret dalam kerak hitam kemaksiatan
jauh dari kapas putih naungan Tuhan.
Pekatnya dosa terlalu dalam merasuk sukma
aroma nista menjerat paksa langkah raga
suapan setan mencekik mengubur hasrat bahagia
Segelincir daun air mata bergulir mangabarkan penyesalan
suara lemah berdecit kepasrahan
nafas terpelanting jurang dalam kebingungan
kawanan iblis merangsang saat lengah mata ini menghadap kemaksiatan.
Lembah hitam menghianati takdir Tuhan
terus melangkah kaki ini menantang perintah-Mu
sungguh lupa raga ini akan kebesaran-Mu.
Sudah tak kenal siapa pencipta jagat raya
tak terasa merangkak jari ini menuju asap panas neraka
tak terhiraukan pekaknya tiupan terompet Malaikat di hari kiamat.
Tali kekejian mengikat
seakan tak sudi meninggalkan lembah dosa
telah akrab aroma hitam mengiringi tarikan nafas keji.
Namun diri ini menangis Tuhan…
Menjerit qolbu suci, memekik hati nurani
sapuan air wudhu tak mampu menghapus debu dosaku
sujud kening kotor ini tak dapat mengusir kerak hitam kesalahan
Sungguh Gusti…
Hanya pengampunan-Mu
hanya elusan rahmat-Mu
yang mampu mengalirkan pertolongan atas diri ini.
Tak ada dalam hati ini hasrat meminta surga-Mu
tak pernah tangis mata ini mengharap bertemu indah wajah-Mu.
Diri ini terlalu lancang di hadapan-Mu
Hanya akan belaian ampunan-Mu
yang selalu menetes mengiringi air mata pengharapan raga ini
hanya kasih sayang-Mu menjauhkan diri ini
yang takut akan cambukan panasnya api neraka-Mu
Ya Alloh Dusti ampuni badan iki,
Ampuni badan iki…
Oleh : Irfan Fauzi Pemulung Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar