Kasihan kau wahai si miskin
Terjal dan kotor menemani jalanmu
Paluh dan keringat menemani badanmu
Terik dan dingin menemani aktivitasmu
Jika shubuh datang,
Kau berlari meninggalkan tidur nyenyakmu
Jika malam datang,
Kau pun bingung hendak kemana bermalam
Kasihan kau wahai si miskin,
Tak pernah kau rasakan istana-istana mewah
Jua, pakaian-pakaian indah penutup tubuh
Oh ya, aku lupa
Kau kan si miskin
Yang dapat tunjangan namun tak sampai
Aku ingat,
Kau kan orang-orang yang tak dianggap
Tak penting dan tak berarti
Oleh : Nurlaila Khairani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar