Rabu, 12 Mei 2010

Pejuang Takdir (Puisi)

Detak malam teramat gontai menyapu bising dunia
Masih tertinggal hiruk-pikuk rengek manusia
Di sudut hitam himpitan takdir tak berpihak

Mengais rizki lembaran rupiah
Demi terdiam teriak lambung yang lapar
Demi terbunuh keringat raga bercucuran

Cahaya bintang segeralah berlalu
Redakan sejenak airmata mereka
Dalam dengkuran raga yang lelah
Terbius angin mimpi yang indah

Hingga pagi kembali menjelma
Membawa butiran embun cinta dari-Nya


(Penyair Cinta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar