Sabtu, 06 Maret 2010
Ampunan-Mu (Puisi)
Setegun air menyusuri sungai
Menerjang batu meliuk damai
Mencari celah jalan terarah
Menuju riak tepi lautan
Selembut udara merasuk raga
Mengisi bilik ruang dada
Memberi nafas hidup dari-Nya
Sedikit syukur teringat nikmat-Nya
Kupandang langit tak berbintang
Rembulan pun tak kunjung datang
Nyanyian malam tak jemu berdendang
Semakin mengusik jiwaku meradang
Tuhanku yang Maha Pemurah
Tuntun kalbu lewati resah
Dalam sujud ku berpasrah
Mengharap ampunan-Mu yang melimpah
{Penyair Cinta}
Menerjang batu meliuk damai
Mencari celah jalan terarah
Menuju riak tepi lautan
Selembut udara merasuk raga
Mengisi bilik ruang dada
Memberi nafas hidup dari-Nya
Sedikit syukur teringat nikmat-Nya
Kupandang langit tak berbintang
Rembulan pun tak kunjung datang
Nyanyian malam tak jemu berdendang
Semakin mengusik jiwaku meradang
Tuhanku yang Maha Pemurah
Tuntun kalbu lewati resah
Dalam sujud ku berpasrah
Mengharap ampunan-Mu yang melimpah
{Penyair Cinta}
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar