Minggu, 30 Oktober 2011

"Di sini Aku Menjagamu"


Aku rindu...

Sungguh aku rindu...

Damai dalam jiwa ini

Ruh yang gersang tak tersirami

Mengacuh segala elegi


Ku pahami berontak hati

Seperti inikah aku kini..?

Kau biarkan aku tersakiti

Kau biarkan aku tersingkir

Dan kau tinggalkan aku terpinggir


Tatkala aku rapuh

Kau sentuhku dengan kelembutan-Mu

Kau bawa aku bernaung

Pada surau usang tak bertuan

Seolah kau isyaratkan

“Di sini Aku...

Aku Tuhanmu, selalu ada,

Meski tak seorangpun menjagamu”



Oleh : Ka Ielzha Taufik

Aku dan Kau


Mungkin memang aku pantas sendiri

Senja sore ini...

Tak ku dapati engkau di sudut tepi

Di tengah seonggok melati..?

Ataukah di sudut pahat peti..?


Ah tidak...

Aku tak mau...

Tak mau kau ada...

Karena aku dan kau

Bagai 2 sisi pada 1 koin

Kemanapun takkan bertemu



Oleh : Ka Ielzha Taufik

Kamis, 27 Oktober 2011

Orang Pinggiran & Jutawan

Orang Pinggiran
Se-pinggir mata menilai mereka
Di sudut ramai tepi jalanan,
kolong jembatan,
atau sekedar gerobak rongsokan
Namun tak lepas dari cibiran
Meski sekedar hadirkan kejujuran
Jujur tanpa kepura-puraan
Demi terjaga setetes harapan
Merangkai esok meraih jawaban


Orang jutawan
Se-juta tatapan ingin sepadan
Di istana megah perumahan,
hotel berbintang,
atau sekedar gedung wakil rakyat
Namun tak luput dari kepalsuan
Dustai lidah abaikan janji
Demi terisi kantong tuan-tuan politisi
Ludahi amanat lukai hati rakyat





Oleh : Sang Penyair

Selasa, 25 Oktober 2011

Tak Terukur Jagad

Langit fajarku lengang

Gontai beranjak tinggalkan gelap

Sapa pagi cahaya meninggi

Sudahi embun basahi bumi


Terima kasih Tuhanku terkasih

Segala nikmat-Mu tak terukur jagad

Damaikan semesta melukis pelangi

Ajari syukur meski hanya sedikit berbagi


Semoga tak lekang teruntai doa

Jaga jiwaku dalam genggaman-Mu

Melangkah ringan di atas petunjuk-Mu

Untuk kembali hanya pada keagungan-Mu...




Oleh : Sang Penyair

Sabtu, 22 Oktober 2011

Coreng Wajah Pendidikan

Lagi…
Pendidikan tangisi anak negeri
Lebak hanya sedkit bukti
Runtuh gedung menindih peretas mimpi
Lapuk renggut nyawa di pagi hari
Lantas di mana janji renovasi?
Jika hanya tebalkan isi dompet pribadi


Lagi...
Samurai dan cerulit menikam coreng wajah pendidikan
Tawuran dan tawuran
Cirebon dan Karawang hanya sedikit tontonan
Runtuh moral pelajar harapan
Amblas digilas kerikil roda zaman
Lantas apa yang diwariskan?
Jika hanya aib dan kekerasan




Oleh : Sang Penyair