Lembayung Merona (Puisi)

Bahkan aku yang termanggu di sini, merasa sepi.. begitu sepinya aku bahkan berteman dengan yang tak terlihat.
Alam..
Angin..
Kerbau-kerbau itu...
Bahkan mereka yang sedang bekerja di sawahnya...

Oleh : NS / Candle

Semula (Puisi)

Semula tak ku kira, tak terbersit, , tak pula kuberniat tuk sampai di tempat ini..
Tuk menginjak tanah, dan gerbang ini..
Apalagi untuk mengikuti tesnya..
Semula, hanya satu tempat itu yang kubanggakan! Ya, aku bangga bahkan tuk melihat logonya..!
Namun ternyata ku tak setia.. tak setia aku terhadap yang kucinta..
Hari pertama, aku fit..
Ditambah perlu ada sedikit polesan yang dibangun,

..mungkin bisa disebut
”kurang konsisten”
, ...atau malas..?
PR coba kukerjakan. Alhamdulillah! Puas...
Puas..??!?
Teman-teman juga baik..
Ya Allah, biarkan ”aku tetap mencintai”
Hanya, biasa lah.... jika ada teman yang suka.. mungkin itu satu hal yang kurang ku suka yaitu disuka lawan jenis, ha..ha..
Hari berlanjut, minggu (pekan) ke bulan, ke tahun..
Ya Allah,
Ada tanggungan yang mesti kutanggung!!!
Ada amanah yang mesti kupijak!
Ada haluan yang mesti dirangkai..
Hari senarai..
Beragam jenis orang kukenal.
Masya Allah.. ^___^
Sabarr itu manis, Saudara..
Namun pada suatu hari senja, langit kelabu
Allah..
Aku tak tahu apa yang kuperbuat,
SMS syaithan masuk merajai selular,
Kukira itu baik..
Aku kurang bisa menghargainya!..

Ku harap keharuman terpecik pada yang masuk dan yang meninggalkannya
*secuplik pengalaman: jauhkan jika tak penting*, Kawan
*jangan pikir manusia akan selalu memaklumimu*

Oleh : NS / Candle

So Dark Here (Puisi)

So dark here..

Even I Have nothing to see

I have nothing to hear
I have nothing to learn,
Nothing to speech..

I won’t everything but you, touch my heart, give my heart back..

Lets belongs to Him^^

Oleh : NC / Candle

Aku Tlah Mati (Puisi)

Aku Tlah Mati...

Bahkan tak kucatat di mana alamat kuburku,
Berapa meter panjang lubangku..
Berapa meter panjang kafanku..


Aku tak tahu, bahkan tlah hilang dariku jantung hatiku...

Ia tak percaya.
Bahkan bukan!
Bukan itu yang kuingin..
Bahkan pun aku takut menjadi dipercaya..

kapan dan kapankah, aku bersamanya kembali

...mengutas senyum bahagia..

Oleh : NS / Candle

Gusar (Puisi)

Pagiku Menyapa.
Hamparkan elok langit cerah merekah.
Namun menguji kalbu memendam amarah.

Perjalananku dicekal macet total.
Merayap gontai mencari celah.
Dihadang roda dua dan roda empat tak sabar menunggu.

Gelisah semakin meraja.
Kuharap detik tak lekas menjadi menit.
Membuat kalbu semakin menjerit.
Mengikis waktu melerai temu.
Menuju ikhtiar tempatku berpacu.
Meraih Rizki kasih ilahi.
Amien...



Oleh : Sang Penyair

Jakarta Malam Ini (Puisi)

Jakarta malam ini.

Seperti biasa tak ada beda.

Bising jalanan selalu saja menyapa.

Memaksa mata dan telinga tetap terjaga.

Mengintai sudut usang temaram kota.

Jakarta malam ini.

Seperti biasa tak pernah hening.

Tangis bocah kecil selalu saja melengking.

Menyisakan tirus wajah dan tubuh kurus kering.

Melahap getir takdir tak henti menggunjing.

Jakarta malam ini.

Semoga hitam tak selamanya pekat.

Seperti hadir-Nya yang selalu mendekat.

Oleh : Sang Penyair