Senin, 14 November 2011

Rindu


Awalnya ku tak tau apa yang kurasa

Kemudian sedikit demi sedikit

Ku mulai tau rasa ini

Ku mulai menyayangimu


Semakin terasa kau jauh dariku

Semakin ku tak tau apa yang terjadi

Perasaan yang terus mnenguras air mata

Ketika ku teringat dirimu

Seperti daun tertiup angin

Tak tau ke mana arah hembusan itu



Oleh : Vaniea Mhentari

Pangeranku


Tak berfikir siapa dirimu

Kau hadir disetiap benakku

Selalu membayangi pikiranku


Kau adalah pangeranku

Pangeran yang selalu hadir disetiap malam senja

Yang selalu hadir selimuti diriku

Bagai udara hembuskan nafasnya

Damaikan jiwaku yang sepi



Oleh : Vaniea Mhentari

Sahabat Jadi Duri


Dulu kau sosok yang ku senangi

Kepribadianmu yang lucu

Tingkahmu yang aneh

Saemarakkan tawaku

Begitu pula kau terhadapku


Tapi semua itu hilang seketika

Kau berubah jadi duri dalam huidupku

Perlahan-lahan menembus jantungku

Sakit, perih, terasa menyayat hatiku


Sahabatku,

Kenapa ini kau lakukan kepadaku

Adakah denam kau pendam terhadapku

Aku sungguh tak tahan dengan rasa sakit ini


Sahabatku,

Aku ingin kau cabut kembali duri ini dari jantungku



Oleh : Regina Chantda

Kelaparan


Di sudut jalan terlihat seorang anak kecil duduk terpaku

Menatap kosong pada jalanan

Tersirat diwajahnya kesedihan

Karena penghasilannya hari ini berkurang


Raut wajahnya berubah

Air mata bercucuran di pipinya

Dia menangis tersedu-sedu

Sambil memegang perut yang kosong

Sedari kemarin belum terisi

Walau dengan sesuap nasi


Ini realita negeriku kini

Kelaparan hujani masyarakatnya sendiri



Oleh : Regina Chanta

Ironi Papua

Papua…

Ironi nasib anak manusia

Sengketa hak dan tuntutan tak jua reda

Dirajam konflik ditebus nyawa


Aparat gendut jadi ajudan

Disumpal suap licinkan jalan

Agar terdiam sorak sorai pesakitan


Tak cukupkah emas kau habiskan?

Tak tersisa apalagi sekadar iba

Untuk mereka secuil sejahtera

Nikmati hidup di tanah moyangnya


Sudahi saja isi kontrak itu

Jika hanya taburkan pilu

Diobok-obok pejabat dan oknum tak tau malu



Oleh : Sang Penyair